November 1, 2011

Peluklah Dia




Insan itu,
Terlihat wajahnya,
Dia sudah lama menanti,
Perhatian kita,
Seumur hidup ini,
Istimewanya dia di mata Sang Pencipta,
Kerna dia insan terpilih,
Hadir ke dunia bukan kebetulan,
Sudah suratan ketentuan,
Indahnya ciptaan terbaik Pencipta,
Insan itu,
Sentiasa ada yang memandang,
Tujahan lisan setajam pedang,
Tak  mengguris sihati berlian,
Lemah bukan alasan menolak cabaran,
Hujanan pujian seharum mawar berduri,
Segala puji-pujian bagi yang selayaknya dipuja,
Tiada nilai keduanya dimata Tuhan,
Kecuali iman asas kejayaan,
Insan itu,
Dia manusia biasa,
Punya rasa dan hati,
Bisa sedih bila ditimpa musibah,
Bisa tertawa bila gembira,
Namun kepada Tuhan dia kembali,
Sungguh dia Allah mendengar doa insan itu,
Allah itu dekat,

Insan itu,
Sayangilah dia,
Peluklah dia,
Kerna dia insan sangat dekat,
Insan itu tiada duanya,
Perginya tiada pengganti,
Berdirilah,
Tataplah dia,
Diri yang kau lihat bila berkaca,
Kaulah insan itu,
Hargailah dirimu,
Lindungi ia,
Didiklah ia,
Ajari ia,
Bahawa hidup ini,
Hanya untuk Allah.

-sizash, 31 Oktober 2011


♥♥♥♥♥mengejar cahaya Ilahi

No comments:

Post a Comment

Tetamu memula bicara: